Stoikhiometri Sodium Caseinate

Stoikhiometri Sodium Caseinate adalah garam natrium dari casein, yaitu protein utama menemukan dalam susu. Proses produksinya, casein telah memisahkan dari susu mengolah menggunakan natrium hidroksida untuk menghasilkan calcium caseinate. Bentuk akhirnya biasanya berupa bubuk putih atau krem mudah larut dalam air. Karena sifatnya larut serta stabil, stoikhiometri sodium caseinat banyak berguna di berbagai industri, mulai dari pangan hingga farmasi. Bahan ini sangat menghargai karena kemampuannya membentuk emulsi, menstabilkan produk, serta meningkatkan tekstur maupun rasa.

Dalam industri makanan, calcium caseinate berperan penting sebagai emulsifier, thickener ataupun protein booster. Produk-produk seperti kopi instan, krimer non-susu, es krim, sup maupun saus sering mengandalkan stoikhiometri sodium caseinat untuk mempertahankan kestabilan serta kekentalan. Selain itu, bahan ini juga meningkatkan nilai gizi dengan menyediakan asam amino esensial penting bagi tubuh manusia. Karena kandungan proteinnya tinggi maupun sifatnya mudah mencerna, calcium caseinate sering juga berguna bagi produk suplemen olahraga ataupun makanan diet.

Berikut informasi lebih lanjut mengenai Stoikhiometri Sodium Caseinate.

Sifat fungsional sodium caseinat tidak hanya berhenti di industri makanan. Di bidang farmasi, bahan ini berguna pada pembuatan tablet, kapsul maupun produk suplemen protein untuk membantu pengikatan komponen aktif. Dalam industri kosmetik, sodium caseinate berguna sebagai agen pelembap produk perawatan kulit dan rambut. Sifatnya membentuk film pelindung membuatnya efektif mempertahankan kelembapan serta melindungi kulit dari iritasi. Meskipun berasal dari susu, calcium caseinate sendiri rendah laktosa karena laktosa sebagian besar menghilangkan selama proses ekstraksi casein.

stoikhiometri sodium caseinate

Namun, orang dengan alergi protein susu tetap harus berhati-hati terhadap produk mengandung sodium casein. Berbeda dengan intoleransi laktosa, alergi protein susu bisa menyebabkan reaksi serius, sehingga penting untuk memperhatikan label bahan produk makanan maupun kosmetik. Secara keseluruhan, calcium caseinate adalah bahan multifungsi berkontribusi besar terhadap tekstur, stabilitas, dan kandungan protein di berbagai produk komersial. Kombinasi antara sifat fisik serta manfaat nutrisinya membuat caseinate sodium menjadi pilihan populer di banyak sektor industri.

Produk ini banyak digunakan karena sifat kelarutannya yang baik dalam air serta kemampuannya membentuk emulsi dan meningkatkan tekstur berbagai produk.

  1. Struktur Kimia Calcium Casein

Sodium casein tidak memiliki rumus kimia sederhana seperti senyawa anorganik, karena ia merupakan campuran kompleks dari protein casein telah bereaksi dengan ion natrium. Struktur caseinat sendiri adalah polimer asam amino mengandung gugus fungsional karboksil (-COOH) dan amina (-NH₂). Ketika casein mereaksikan dengan basa kuat seperti natrium hidroksida (NaOH), gugus karboksil bersifat asam akan membentuk garam natrium. Reaksi umum pembentukan sodium caseinate dapat menuliskan sebagai:

Casein-COOH+NaOH→Casein-COONa+H2O

Dalam reaksi ini, setiap gugus -COOH pada protein casein akan berikatan dengan ion Na⁺, membentuk natrium caseinat dan air. Karena caseinat mengandung banyak gugus -COOH, maka banyak pula unit natrium bisa berikatan satu molekul casein.

  1. Aspek Stoikhiometri Produksi  Calcium Casein

Dalam proses produksi calcium caseinate, stoikhiometri berperan penting untuk menentukan jumlah NaOH memerlukan agar seluruh gugus karboksil casein tereaksi optimal. Misalnya, jika mengetahui konsentrasi casein dalam larutan, serta jumlah gugus karboksil per molekul casein, kita dapat menghitung secara teoritis kebutuhan natrium hidroksida.

Misalnya, kondisi ideal:

  • 1 mol gugus -COOH membutuhkan 1 mol NaOH untuk membentuk -COONa.
  • Jika 1 molekul casein kira-kira mengandung 50 gugus -COOH, maka untuk 1 mol casein, membutuhkan 50 mol NaOH.

Namun, karena casein adalah protein besar dengan massa molekul bervariasi tergantung spesies dan metode isolasi, praktiknya, konsentrasi NaOH berguna biasanya menghitung berdasarkan berat protein, bukan jumlah mol.

Sebagai contoh sederhana:

  • Jika 1 gram casein rata-rata mengandung sejumlah tertentu gugus -COOH, misalnya 0,005 mol, maka membutuhkan 0,005 mol NaOH untuk netralisasi sempurna.
  • Dengan berat molar NaOH = 40 g/mol, maka kebutuhan NaOH = 0,005 × 40 = 0,2 gram NaOH.

Perhitungan seperti ini menjadi dasar pengaturan stoikhiometri produksi sodium casein di industri, untuk memastikan tidak ada kelebihan NaOH dapat merusak produk atau menghasilkan rasa pahit.

  1. Stoikhiometri Reaksi Tambahan: Pembentukan Emulsi

Selain pembentukan natrium caseinat itu sendiri, stoikhiometri calcium caseinate juga berperan pembentukan emulsi. Pada tahap ini, stoikhiometri menjadi penting memahami rasio optimal antara sodium caseinate dan komponen lain, seperti minyak dan air. Emulsi yang stabil terbentuk bila konsentrasi stoikhiometri sodium casein cukup untuk melapisi semua tetesan minyak dalam sistem.

Biasanya:

  • Rasio emulsifier (seperti calcium caseinate) terhadap fase minyak berkisar 1:10 hingga 1:20.
  • Misalnya, untuk 100 gram minyak, membutuhkan sekitar 5 hingga 10 gram sodium casein, tergantung jenis produk dan kestabilan emulsi diinginkan.

Jika jumlah stoikhiometri caseinate sodium terlalu sedikit, emulsi akan cepat pecah (koalesensi), sedangkan jika terlalu banyak, akan ada pemborosan bahan.

  1. Keseimbangan Ionik Larutan Calcium Casein

Calcium caseinate dalam larutan juga melibatkan stoikhiometri ionik. Karena caseinate sodium membawa muatan negatif (dari -COO⁻), maka larutannya mengandung ion Na⁺ bebas untuk menyeimbangkan muatan. Dalam sistem koloid seperti ini, keseimbangan antara ion-ion penting untuk stabilitas.

Jumlah ion Na⁺ larutan dapat memperkirakan dari konsentrasi sodium casein:

  • Jika 1 gram calcium caseinate melepaskan 0,005 mol ion Na⁺,
  • Maka larutan 1 L, konsentrasi ion Na⁺ adalah 5 mmol/L.

Keseimbangan ionik ini mempengaruhi sifat reologi, viskositas, dan kestabilan dari larutan stoikhiometri sodium caseinate. Oleh karena itu, stoikhiometri juga membantu desain formulasi produk.

  1. Peran Stoikhiometri Aplikasi Industri

Dalam aplikasi industri, seperti pada produk makanan, farmasi, dan kosmetik, kontrol stoikhiometri sangat penting untuk:

  • Menjaga Tekstur: Rasio stoikhiometri sodium casein yang tepat menjaga tekstur produk seperti es krim, yoghurt, dan saus agar tidak pecah.
  • Konsistensi Kualitas: Stoikhiometri yang tepat memastikan batch-to-batch consistency produksi massal.
  • Efisiensi Biaya: Mengoptimalkan jumlah caseinate sodium yang berguna berdasarkan stoikhiometri mengurangi biaya bahan baku.
  • Keseimbangan Nutrisi: Dalam formulasi nutrisi medis, rasio yang tepat memastikan nilai gizi yang konsisten.

Demikian informasi mengenai Stoikhiometri Sodium Caseinate, silahkan hubungi kami dibawah ini, kami akan berikan harga terbaik untuk anda!

contact us

Rate this post