Sifat Kimia Trichloroethylene
Sifat Kimia Trichloroethylene adalah senyawa kimia organik dengan rumus kimia C₂HCl₃. Senyawa ini termasuk dalam golongan kloroalkena, berarti memiliki ikatan rangkap antara atom karbon dan mengandung klorin struktur molekulnya. Trichloroethene berbentuk cairan tidak berwarna serta memiliki bau khas, mirip bau kloroform. Dalam industri, sifat senyawa ini sangat dikenal sebagai pelarut kuat, sering berguna untuk melarutkan berbagai zat lemak, resin, dan minyak sulit larut dalam air.
Trichloroethene pertama kali menemukan dan mengembangkan pada awal abad ke-20 dan sejak itu menjadi bahan kimia penting, terutama industri logam. Penggunaan utamanya adalah sebagai zat pembersih proses degreasing logam, yaitu proses menghilangkan minyak maupun kotoran dari permukaan logam agar siap untuk proses produksi lebih lanjut seperti pelapisan atau pengecatan. Selain itu, Trichloroethene juga berguna bagi pembuatan bahan kimia lain serta industri farmasi.
Berikut informasi lebih lanjut mengenai Sifat Kimia Trichloroethylene.
Namun, meskipun banyak manfaatnya, trichloroethylene mengetahui memiliki beberapa efek negatif terhadap kesehatan. Paparan jangka panjang terhadap TCE dapat menyebabkan masalah kesehatan, seperti gangguan sistem saraf pusat, kerusakan hati serta ginjal. Selain itu, penelitian juga menunjukkan bahwa kimia trichloroethylene dapat memiliki sifat karsinogenik atau berpotensi menyebabkan kanker. Terutama ketika seseorang terpapar dalam waktu lama ataupun konsentrasi tinggi. Karena sifat ini, penggunaannya bagi produk konsumen sudah semakin membatasi di beberapa negara. Dan regulasi lebih ketat memberlakukan untuk melindungi pekerja dari paparan berlebih.

Dari sisi lingkungan, trichloroethylene juga menganggap sebagai bahan dapat mencemari air tanah, karena sifat stabil dan tidak mudah terurai. Ketika terlepas ke lingkungan, trichloroethylene dapat masuk ke sistem air tanah serta mencemari sumur atau sumber air minum lainnya. Yang berpotensi membahayakan kesehatan manusia. Untuk mengurangi dampak negatifnya, berbagai upaya pengendalian ataupun penggantian trichloroethylene dengan bahan lebih ramah lingkungan terus mengembangkan. Meskipun bahan penggantinya belum selalu seefektif TCE dalam aplikasi tertentu.
Struktur ini memberikan sifat-sifat kimia unik, menjadikannya efisien dalam pelarutan lemak dan minyak tetapi juga memiliki potensi risiko kesehatan dan lingkungan.
-
Struktur Molekul dan Stabilitas Kimia Trichloroethene
Struktur molekul TCE mencakup dua atom karbon saling terhubung dengan ikatan rangkap, sementara tiga atom klorin terikat pada salah satu karbon. Atom klorin ini memberikan kestabilan pada molekul melalui sifat elektronegatifnya, cenderung menarik elektron serta menstabilkan molekul secara keseluruhan. Karena struktur kimia trichloroethylene lebih stabil daripada banyak senyawa alkena lainnya. Di lingkungan dengan suhu ruang dan tanpa zat pemicu, trichloroethylene memiliki sifat inert atau tidak reaktif. Yang membuatnya bisa bertahan lama tanpa perubahan sifat kimia signifikan.
Namun, kondisi ekstrem seperti paparan panas tinggi atau zat oksidator, trichloroethylene dapat mengalami dekomposisi sifat kimiawi menghasilkan senyawa berbahaya seperti fosgen (COCl₂) ataupun asam klorida (HCl). Oleh sebab itu, penggunaan sifat kimia trichloroethylene bagi proses melibatkan panas perlu melakukan dengan hati-hati agar menghindari paparan produk dekomposisi ini.
-
Polaritas dan Kelarutan
Trichloroethylene memiliki polaritas menengah karena distribusi elektron asimetris akibat adanya tiga atom klorin. Walaupun polaritasnya lebih rendah membandingkan pelarut polar murni, polaritas menengah ini memungkinkan trichloroethylene untuk melarutkan berbagai jenis senyawa organik, seperti lemak, minyak, resin serta beberapa senyawa karet. Kimia trichloroethylene sangat larut dalam pelarut organik lain seperti etanol, aseton, dan eter, namun kurang larut dalam air.
Kombinasi sifat polar dan non-polar ini menjadikan TCE cocok untuk aplikasi pembersihan logam. Terutama dalam industri membutuhkan penghilangan minyak tanpa merusak permukaan logam itu sendiri. Kemampuan trichloroethylene dalam melarutkan berbagai jenis senyawa organik membuatnya sangat berguna sebagai pelarut utama proses degreasing maupun pembersihan industri.
-
Reaktivitas dan Ketahanan Lingkungan Trichloroethene
Dalam kondisi biasa, sifat trichloroethylene cenderung stabil serta tidak mudah bereaksi. Namun, ikatan rangkap karbon-karbon pada molekulnya memungkinkan terjadinya reaksi adisi kondisi tertentu. Misalnya, jika sifat triehloroethylene bereaksi dengan hidrogen (hidrogenasi) atau halogen lainnya, ikatan rangkap pada TCE dapat terbuka serta membentuk senyawa lebih jenuh. Walaupun demikian, reaksi semacam ini jarang terjadi pada kondisi normal tanpa adanya katalis atau suhu tinggi.
Ketahanan kimia trichloroethylene menjadikannya senyawa cukup lama terurai di lingkungan, terutama di air tanah. Jika sifat trichloroethylene terlepas ke tanah atau perairan, ia bisa bertahan maupun mencemari air tanah jangka waktu lama. Di atmosfer, sifat kimia TCE dapat terurai melalui proses fotodegradasi akibat sinar UV, tetapi proses ini berjalan lambat sehingga sifat trichloroethylene bisa bertahan pada udara selama beberapa hari hingga minggu.
-
Efek Toksik dan Dampaknya Terhadap Kesehatan
Sifat kimia TCE yang stabil dan larut dalam lemak membuatnya dapat terakumulasi jaringan tubuh jika terpapar jangka waktu lama. Dalam tubuh, sifat trichloroethylene dapat dimetabolisme menjadi zat lain seperti asam trikloroasetat ataupun trikloroetanol yang dapat membahayakan organ tubuh, khususnya hati & ginjal. Selain itu, kimia trichloroethylene juga dikenal sebagai karsinogen potensial. Paparan jangka panjang atau konsentrasi tinggi terhadap TCE dapat meningkatkan risiko kanker, terutama kanker hati dan ginjal.
Selain efek langsung pada kesehatan, paparan uap trichloroethylene juga dapat menyebabkan gangguan saraf pusat dengan gejala seperti pusing, sakit kepala serta gangguan kognitif, terutama bila terhirup konsentrasi tinggi. Karena risiko-risiko ini, beberapa negara telah menetapkan regulasi ketat mengenai penggunaan serta pembuangan trichloroethylene, terutama lingkungan kerja industri.
-
Dampak Lingkungan Trichloroethene
Sifat trichloroethylene juga memiliki dampak besar pada lingkungan. Karena stabilitasnya, sifat kimia trichloroethylene yang terlepas ke lingkungan bisa bertahan dalam air tanah maupun mencemari sumber air minum. Ini menjadi perhatian serius pengelolaan limbah industri yang menggunakan TCE. Di udara, proses degradasinya berjalan lebih cepat melalui fotodegradasi, tetapi ketahanannya di tanah dan air tanah memerlukan pemantauan ketat.
