Sifat Fisika Butylated Hydroxytoluene

Sifat Fisika Butylated Hydroxytoluene adalah senyawa kimia sintetis berguna secara luas sebagai antioksidan. Senyawa ini di kenal dengan nama kimia 2,6-di-tert-butyl-4-methylphenol maupun termasuk golongan senyawa fenol tersubstitusi. Fungsi utama sifat butil hydroxytoluene adalah untuk menghambat proses oksidasi, terutama pada produk-produk mengandung minyak serta lemak. Oksidasi adalah reaksi kimia dapat merusak produk, menyebabkan bau tengik, perubahan warna ataupun penurunan nilai nutrisi. Oleh karena itu, fisika butylated hidroksitoluen berperan penting menjaga kestabilan serta kualitas berbagai produk, baik makanan maupun non-makanan.

Secara kimia, butil hydroxytoluene memiliki struktur cincin aromatik dengan dua gugus tert-butyl di posisi orto (2 dan 6) dan satu gugus metil pada posisi para (4) terhadap gugus hidroksil (-OH). Struktur ini membuatnya sangat efektif menghentikan reaksi berantai radikal bebas terjadi selama oksidasi. Ketika radikal bebas terbentuk suatu sistem, fisika butylated hidroksitoluen dapat menyumbangkan satu atom hidrogen dari gugus hidroksilnya, sehingga menghentikan reaksi radikal merusak. Dengan cara ini, sifat hydroxytoluene butylated berfungsi sebagai pelindung molekul lain dari degradasi oksidatif.

Sifat Fisika Butylated Hydroxytoluene menunjukkan bahwa ia merupakan senyawa yang stabil.

Dalam industri makanan, fisika butylated hidroksitoluen telah berguna sejak pertengahan abad ke-20 sebagai bahan tambahan pengawet. Produk-produk seperti sereal sarapan, mentega, margarin, minyak goreng, camilan, permen karet serta makanan beku seringkali mengandung fisika butil hydroxytoluene kadar telah mengatur. Sifat hydroxytoluene butylated bekerja dengan menstabilkan minyak maupun lemak terkandung makanan, sehingga memperpanjang umur simpan dan menjaga rasa serta kualitasnya. Meski fisika butylated hydroxytoluene adalah bahan sintetis, badan pengawas makanan seperti FDA (Food and Drug Administration) di Amerika Serikat, EFSA (European Food Safety Authority) di Eropa ataupun BPOM di Indonesia mengizinkan penggunaannya batas aman.

sifat fisika butylated hydroxytoluene

Namun, penggunaan fisika butylated hidroksitoluen makanan juga menjadi bahan perdebatan. Beberapa studi ilmiah mengkaji kemungkinan efek samping dari paparan sifat fisika butil hydroxytoluene jumlah tinggi, seperti toksisitas hati, gangguan hormon, atau potensi karsinogenik. Studi-studi ini biasanya melakukan pada hewan laboratorium dosis jauh lebih tinggi dari dikonsumsi manusia sehari-hari. Meskipun bukti terhadap dampak negatif pada manusia masih belum konklusif, berbagai badan pengatur memberlakukan batas maksimal konsumsi harian menyebut Acceptable Daily Intake (ADI), yakni sekitar 0,3 mg per kg berat badan per hari untuk sifat hydroxytoluene butylated.

Dalam tulisan ini, akan membahas secara komprehensif berbagai aspek sifat fisika BHT, meliputi wujud, titik leleh dan titik didih, kelarutan, densitas, warna dan bau, serta stabilitas termal.

  1. Wujud dan Penampilan Fisik

Secara fisika, butylated hidroksitoluen berbentuk padatan kristalin atau serbuk halus berwarna putih atau hampir putih. Dalam kondisi suhu kamar (sekitar 25°C), senyawa ini tetap stabil serta tidak mudah berubah wujud. Kristalnya dapat berbentuk seperti jarum halus atau bubuk kering tergantung pada metode produksinya. Penampilan ini menjadikan sifat butylated hydroxytoluene mudah mengolah di berbagai formulasi industri, seperti pencampuran ke bahan dasar makanan, kosmetik maupun polimer. Kondisi fisik padat pada suhu ruang juga memudahkan proses pengemasan serta transportasi, serta meminimalkan risiko penguapan zat ke udara. Oleh karena itu, bentuk fisiknya mendukung stabilitas penyimpanan jangka panjang kondisi sesuai.

  1. Titik Leleh dan Titik Didih

Sifat penting lain dari sifat butil hydroxytoluene adalah titik leleh dan titik didihnya. Titik leleh sifat butylated hidroksitoluen berkisar antara 69°C hingga 71°C. Ini berarti bahwa sifat butil hydroxytoluene mulai mencair saat suhu mendekati 70°C, cukup rendah untuk ukuran senyawa organik berbobot molekul tinggi. Titik leleh yang relatif rendah ini penting saat proses industri, karena memungkinkan pencampuran fisika butil hydroxytoluene fase cair bahan lainnya dengan pemanasan minimal. Sedangkan titik didih fisika hydroxytoluene butylated berada pada suhu sekitar 265°C (pada tekanan atmosfer standar). Titik didih ini mengindikasikan bahwa sifat fisika butylated hidroksitoluen memiliki volatilitas rendah, artinya tidak mudah menguap pada suhu ruang. Ini sangat bermanfaat karena mengurangi kemungkinan kehilangan zat melalui penguapan saat menyimpan atau berguna pada suhu normal.

  1. Kelarutan Butylhydroxytoluene

Kelarutan adalah salah satu sifat fisika terpenting dari butylated hidroksitoluen, terutama terkait dengan aplikasinya di berbagai pelarut ataupun sistem formulasi. Sifat butil hydroxytoluene tidak larut dalam air (sekitar 0,0001 g/L), namun larut dalam pelarut organik seperti alkohol, eter, kloroform, benzena, aseton, dan minyak. Kelarutan tinggi dalam pelarut organik menjadikannya sangat cocok untuk formulasi berbasis minyak, seperti kosmetik, pelumas serta produk plastik. Karena kelarutan butylated hydroxytoluene sangat rendah dalam air, penggunaannya sistem berbasis air (seperti minuman) biasanya membutuhkan surfaktan atau teknik pelarutan khusus untuk memastikan dispersi atau emulsi yang efektif. Ini juga menjadi pertimbangan penting pada desain sistem delivery farmasi & kosmetik.

  1. Densitas dan Berat Molekul

Densitas atau massa jenis sifat butylated hidroksitoluen pada suhu ruang adalah sekitar 1,048 g/cm³. Densitas ini menunjukkan bahwa fisika butil hydroxytoluene memiliki massa relatif sedang untuk senyawa organik aromatik. Nilai ini juga memberikan indikasi bagaimana senyawa ini akan berperilaku saat mencampurkan dengan bahan lain dalam formulasi industri. Berat molekul butylated hydroxytoluene adalah 220,35 g/mol, cukup tinggi membandingkan senyawa fenol sederhana. Ini menyebabkan oleh adanya dua gugus tert-butil besar terikat pada cincin aromatik, juga memengaruhi banyak sifat fisika & sifat kimia hydroxytoluene butylated, termasuk kelarutan & stabilitas.

  1. Warna, Bau, dan Stabilitas Fisik Butylhydroxytoluene

Sifat dari fisika butil hydroxytoluene berwarna putih hingga putih kekuningan, dengan bau yang lemah namun khas, menyerupai fenol atau bahan kimia aromatik ringan. Bau ini tidak menyengat serta tidak mengganggu konsentrasi normal. Meskipun demikian, aplikasi pangan, jumlah penggunaan butylated hidroksitoluene membatasi agar tidak memberikan pengaruh pada rasa & aroma produk akhir. Dari sisi stabilitas, fisika hydroxytoluene butylated tergolong stabil pada suhu ruang & kondisi kering. Fisika dari senyawa ini tidak mudah terurai kecuali jika terpapar suhu tinggi jangka waktu lama atau terkena sinar UV secara langsung. Oleh karena itu, penyimpanan dalam wadah tertutup rapat, terlindung dari cahaya & panas, menjadi hal yang penting untuk menjaga kualitasnya.

Demikian informasi mengenai Sifat Fisika Butylated Hydroxytoluene, silahkan hubungi kami dibawah ini, kami akan berikan harga terbaik untuk anda!

contact us

Rate this post