Sifat Fisika Trichloroethylene
Sifat Fisika Trichloroethylene adalah senyawa kimia organik berbentuk cairan bening yang tidak berwarna, dengan rumus kimia C₂HCl₃. Senyawa ini memiliki aroma khas seperti eter dan sering berguna sebagai pelarut industri untuk membersihkan logam serta proses manufaktur. TCE dikenal karena sifat pelarutnya kuat, terutama untuk pelarut lemak, minyak ataupun resin, sehingga menjadi pilihan di berbagai aplikasi industri. Namun, penggunaannya sekarang membatasi di banyak negara karena sifat berpotensi berbahaya bagi kesehatan dan lingkungan.
Dalam penggunaannya, sifat fisika Trichloroethene paling sering berguna saat proses degreasing logam, yaitu proses penghilangan lemak atau minyak dari permukaan logam. Industri otomotif, penerbangan, dan manufaktur alat berat adalah beberapa sektor banyak memanfaatkan TCE untuk memastikan kebersihan komponen sebelum merakit atau dicat. Selain itu, sifat fisika TCE juga berguna bagi produksi bahan kimia lain sebagai bahan antara. Di masa lalu, fisika pada TCE pernah berguna sebagai bahan utama produk rumah tangga, seperti lem serta pelarut cat, namun sekarang penggunaannya telah membatasi atau bahkan melarang produk konsumen.
Berikut informasi lebih lanjut mengenai Sifat Fisika Trichloroethylene.
Dari sisi kesehatan, Trichloroethene mengetahui memiliki risiko cukup tinggi. Paparan jangka panjang terhadap TCE dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan, termasuk gangguan pada sistem saraf pusat, iritasi pada mata dan kulit, serta risiko kanker pada manusia. Karena itu, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengklasifikasikan trichloroethylene sebagai “karsinogen pada manusia,” berarti ada bukti bahwa paparan jangka panjang dapat meningkatkan risiko kanker. Penggunaan fisika TCE di banyak negara mengawasi secara ketat, dengan regulasi ketat tentang batas eksposur bagi pekerja di lingkungan industri menggunakan zat ini.

Selain itu, sifat fisika TCE memiliki dampak lingkungan serius. Ketika melepaskan ke udara, tanah, atau air, TCE cenderung bertahan serta mencemari lingkungan, terutama sumber air tanah. Proses biodegradasi TCE di alam cukup lambat, sehingga akumulasi senyawa ini di lingkungan dapat mengancam ekosistem dan kualitas air. Upaya pengelolaan limbah ataupun metode pembersihan lingkungan menjadi prioritas untuk mencegah serta mengurangi dampak pencemaran TCE.
Dalam memahami perannya bagi industri, kita perlu melihat sifat fisika trichloroethylene, termasuk struktur molekul, titik didih, titik leleh, densitas, viskositas, serta kelarutan dan kemampuannya sebagai pelarut.
-
Struktur Molekul dan Massa Molekul
TCE memiliki rumus kimia C₂HCl₃, berarti molekul ini terdiri dari dua atom karbon, satu atom hidrogen serta tiga atom klorin. Senyawa ini memiliki struktur fisika pada molekul planar, di mana ikatan antar atom karbon adalah ikatan rangkap dua (C=C). Sementara ikatan karbon-klorin (C–Cl) dan ikatan karbon-hidrogen (C–H) adalah ikatan tunggal. Kehadiran tiga atom klorin berkontribusi pada massa molekulnya tinggi, yaitu sekitar 131,39 g/mol. Massa molekul tinggi membuat fisika trichloroethylene lebih berat membandingkan air, sehingga cenderung tenggelam saat bercampur dengan air.
-
Titik Didih dan Titik Lebur Trichloroethene
Salah satu fisika paling penting dari trichloroethylene adalah titik didihnya relatif tinggi, yaitu sekitar 87°C. Titik didih ini menjadikannya senyawa stabil pada suhu kamar, sangat ideal sebagai pelarut industri. Fisika Trichloroethylene memiliki titik leleh rendah, yaitu sekitar -73°C, membuatnya tetap berbentuk cair bahkan pada suhu sangat dingin. Titik didih ataupun titik lebur khas ini memberikan fleksibilitas penggunaannya sebagai pelarut kondisi suhu bervariasi tanpa mengalami perubahan fase.
-
Densitas dan Sifat Kepadatan
Sifat Trichloroethylene memiliki densitas tinggi, yaitu sekitar 1,46 g/cm³ pada suhu 25°C. Dengan densitas ini, fisika trichloroethylene lebih berat daripada air (densitas air adalah 1 g/cm³). Sehingga ketika mencampur dengan air, senyawa ini akan berada di lapisan bawah. Kepadatan tinggi juga membuatnya ideal untuk berguna sebagai pembersih logam, karena trichloroethylene dapat menembus serta membersihkan permukaan lebih. Dalam aplikasi industri, densitasnya tinggi memungkinkan senyawa ini mengendap di bagian bawah selama proses pencucian atau perendaman.
-
Viskositas dan Tegangan Permukaan Trichloroethene
Viskositas sifat trichloroethylene pada suhu kamar cukup rendah, yaitu sekitar 0,57 mPa·s pada suhu 25°C. Viskositas rendah ini membuat trichloroethylene mudah mengalir serta menyebar di permukaan material. Sehingga mampu menjangkau area sulit menjangkau proses pembersihan atau dekontaminasi. Tegangan permukaannya juga relatif rendah, yaitu sekitar 29,7 mN/m. Tegangan permukaan rendah ini memungkinkan trichloroethylene menembus kotoran atau partikel-partikel kecil di permukaan logam, menjadikannya lebih efektif sebagai pelarut dan pembersih.
-
Kelarutan dan Polaritas
Trichloroethylene memiliki sifat fisika non-polar, sehingga tidak mudah larut dalam air. Kelarutannya fisika di dalam air sangat rendah, yaitu hanya sekitar 1,1 gram per liter pada suhu 25°C. Karena sifat non-polar, trichloroethylene lebih baik melarutkan senyawa organik juga non-polar atau sedikit polar. Seperti minyak, lemak, dan senyawa organik lainnya. Sifat ini membuatnya sangat efektif dalam aplikasi pembersihan industri membutuhkan pelarut untuk menghilangkan zat organik tanpa tercampur dengan air
-
Stabilitas Termal Trichloroethene
Sifat Trichloroethylene cukup stabil secara termal pada suhu kamar dan tidak mudah terurai pada suhu yang umumnya berguna bagi aplikasi industri. Namun, pada suhu sangat tinggi atau ketika terkena sinar UV, trichloroethylene dapat terurai menghasilkan gas berbahaya, seperti fosgen, merupakan senyawa beracun. Oleh karena itu, penggunaan fisika trichloroethylene biasanya harus menghindarkan dari panas berlebih atau sumber radiasi untuk menjaga kestabilan maupun keamanan penggunaannya.
Kesimpulan
Sifat fisika Trichloroethene mencakup densitas tinggi, titik didih sedang, kelarutan rendah dalam air, serta stabilitas termal membuatnya cocok sebagai pelarut industri. Kerap berguna pembersihan logam dan aplikasi pelarutan organik, sifat-sifat fisika ini memungkinkan trichloroethylene memberikan kinerja optimal tanpa bercampur dengan air atau bereaksi dengan bahan lain pada kondisi standar.
